FPTI Maluku Kirim Atlet ke Kejurnas Panjat Tebing

11

AMBON, BERITAKOTAAMBON.ID - Di tengah keterbatasan fasilitas dan minimnya dukungan anggaran, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Maluku tetap menunjukkan keseriusannya dalam membina atlet muda daerah. 

Keseriusan itu dibuktikan dengan keikutsertaan FPTI Maluku pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kelompok Umur (KU) XIX Panjat Tebing, yang akan digelar di Banteng pada 18-23 Juni 2025.

Pada Kejurnas tersebut, FPTI Maluku akan mengikutsertakan seorang atlet, yakni, Enrico Fauzan yang merupakan siswa kelas X SMA PGRI 1 Ambon.

Ketua FPTI Maluku, Rovik Afifudin, mengatakan, keikutsertaan FPTI Maluku pada ajang itu bukan perjuangan mudah. Mmang hanya satu atlet yang akan dikirim, namun langkah tersebut merupakan simbol semangat olahraga Maluku belum padam.

“Kami hanya kirim satu atlet dan satu official. Tapi ini bukan soal jumlah, ini soal tekad. Riko (sapaan akrab Enrico Fauzan-red) punya bakat, punya semangat. Dan kami tak akan menunggu semuanya sempurna untuk memulai,” kata Rovik, Senin (16/6).

Menurutnya, bakat Riko terpantau saat latihan rutin terbuka di dinding panjat Lapangan Merdeka Ambon. Ia datang secara mandiri bersama orang tuanya. Bakatnya menonjol, semangatnya menular, dan komitmennya tak perlu diragukan.

“Anak ini beda. Di saat yang lain memilih sepak bola atau tinju, dia setia datang panjat tiap minggu. Itu yang kami lihat dan kami latih. Tidak banyak anak-anak seperti ini di Maluku,” tambah Rovik.

Keberangkatan Riko menuju Kejurnas KU Panjat Tebing, terang Rovik, akan dibiayai secara mandiri oleh internal FPTI Maluku.

“Secara informal, sudah kami sampaikan ke KONI. Tapi laporan resmi ke gubernur, belum. Tapi kita tak bisa terus menunggu. Kita harus mulai dari sekarang. Kalau nanti Riko berprestasi, kami siap siapkan lebih jauh sampai ke PON,” ujarnya.

Selain itu, dia menambahkan, FPTI Maluku dalam waktu dekat akan menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) Panjat Tebing, guna menjaring lebih banyak talenta muda. 

Kejurda tersebut, terangnya, merupakan bagian dari program jangka panjang pembinaan atlet. “Kita pernah hampir bawa pulang medali perak dan perunggu di PON. Tapi membina atlet tak hanya soal medali, tapi soal keberlanjutan. Dan itu yang sekarang kami perjuangkan,” tutupnya.(RHM)

'); });