-
Discover
-
Spotlight
- Jelajahi Orang
AMBON, BERITAKOTAAMBON.ID - Tengah hadapi krisis fiskal yang mencatat defisit anggaran sebesar Rp 83 miliar tahun anggaran 2025, Walikota Ambon akan melakukan efisiensi anggaran secara besar-besaran hingga 80 persen.
Hal ini ditegaskan Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena, saat memimpin apel pagi di Balai Kota, Senin (23/6).
Menurutnya, efisiensi anggaran dilakukan untuk menekan kondisi tersebut, sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pengendalian Belanja Pemerintah.
“Arahan Inpres 1/2025 belum kita jalankan secara maksimal. Karena itu, saya minta kita semua lakukan efisiensi belanja. Termasuk belanja tak terduga, seminar, dan lainnya dipangkas hingga 80 persen,” tegas Wattimena.
Ia menjelaskan, langkah efisiensi yang diambil merupakan strategi krusial, agar keuangan daerah tetap stabil hingga akhir tahun.
Mantan Sekretaris DPRD (Sekwan) Provinsi Maluku itu juga menginstruksikan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Ambon yang diketuai oleh Sekretaris Kota (Sekkot), Robby Sapulette, agar segera melakukan rasionalisasi anggaran secara menyeluruh.
Meski dalam situasi defisit, sambungnya, Pemkot Ambon tetap berkomitmen memenuhi kewajiban terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) dan perangkat desa. Diantaranya pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang sempat tertunda, akan mulai dicairkan sebagian dalam waktu dekat.
“Kita akan bayarkan satu bulan TPP sekarang, dan dua bulan untuk tunggakan sebelumnya. Ini wujud tanggung jawab kita meskipun dalam kondisi keterbatasan,” imbuhnya.
Mantan penjabat walikota dua periode ini, juga mengajak seluruh jajarannya untuk tetap bekerja maksimal dan mendukung langkah efisiensi, demi menjaga stabilitas pelayanan publik.
“Jadi kebijakan ini bersifat sementara dan akan terus dievaluasi sesuai perkembangan kondisi keuangan daerah,” pungkasnya. (UPE)