-
Discover
-
Spotlight
- Jelajahi Orang
MTsN 6 Maluku Tengah terus melakukan transformasi menuju madrasah berbasis digital sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesiapan menghadapi tantangan era teknologi.
Kepala MTsN 6 Malteng, Hadan Oper, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa sejak semester lalu, madrasah telah menerapkan asesmen berbasis digital dan mulai mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran.
“Alhamdulillah, kami telah memulai asesmen digital dan sebagian guru telah menggunakan media seperti Google Classroom, Google Drive, hingga WhatsApp untuk menunjang pembelajaran. Meski masih ada keterbatasan, baik dari segi fasilitas maupun kemampuan teknologi sebagian guru, kami terus berupaya melakukan pelatihan dan pendampingan,” ujar Hadan.
Melalui program Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), guru-guru mulai dilatih untuk menyusun perangkat pembelajaran digital. Tak hanya itu, pihak madrasah juga merencanakan training tambahan untuk tenaga kependidikan (TU) agar dapat bersinergi mendukung proses digitalisasi.
Di bidang sarana dan prasarana, MTsN 6 akan menamnah 6 unit komputer tahun ini, meskipun sebagian kegiatan belajar digital masih mengandalkan gawai pribadi siswa akibat keterbatasan perangkat yang tersedia.
“Kami sadari bahwa infrastruktur masih terbatas. Namun, guru-guru yang sudah memahami teknologi kami dorong menjadi model atau pendamping bagi rekan yang masih belum terbiasa. Pola ini terbukti cukup efektif,” jelasnya.
Untuk peningkatan mutu, pihak madrasah juga menggandeng Ikatan Guru Indonesia (IGI), termasuk menghadirkan pelatih dari Maluku dan Bali untuk memberikan penguatan kapasitas guru. Pengelompokan siswa berdasarkan minat belajar juga dilakukan, seperti pada bidang Sains, Matematika, Bahasa Arab, dan Al-Qur’an.
Sebagai bagian dari pengembangan karakter dan minat bakat, madrasah turut menghidupkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, di antaranya marching band, sanggar seni, gawang mini, dan bela diri.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen MTsN 6 Malteng dalam membangun madrasah yang siap menghadapi era digital, tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan karakter kebangsaan. (