-
Discover
-
Spotlight
- Jelajahi Orang
AMBON, BERITAKOTAAMBON.ID - PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) terus melakukan transformasi dengan mendorong penggunaan energi rendah karbon yang ramah lingkungan, khususnya dengan memanfaatkan energi bersih dalam penyediaan listrik.
Penggunaan energi ramah lingkungan ini berhasil dilakukan PLN UIW MMU melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi dengan penyambungan pasang baru untuk pelanggan industri Tegangan Menengah (TM), yaitu CV. Inti Binaiya Masdar dengan daya 105 kVA.
Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menyampaikan, penyambungan listrik ini merupakan bagian dari upaya PLN dalam mengurangi ketergantungan pada genset berbahan bakar fosil yang sebelumnya digunakan oleh CV. Inti Binaiya Masdar.
“Langkah ini merupakan kontribusi PLN dalam mendukung energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan menggunakan energi bersih, pelanggan di wilayah PLN UIW MMU juga turut berkolaborasi menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan efisien,” ujar Awat, Selasa (4/3/2025).
Awat berharap, ke depannya semakin banyak pelanggan yang beralih ke energi rendah karbon yang ramah lingkungan.
“PLN siap mendukung transisi energi, salah satunya dengan menyediakan infrastrukturnya secara masif,” tegasnya.
Adapun CV. Inti Binaiya Masdar ini yang merupakan pabrik pengolahan minyak goreng yang berlokasi di Desa Banda Baru, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Dengan pasang baru tersebut, kini CV. Inti Binaiya Masdar dapat beroperasi menggunakan listrik PLN yang lebih bersih dan efisien.
Pengelola CV. Inti Binaiya Masdar, M.S. Bintang A. Rumatiga, menyampaikan apresiasinya terhadap pelayanan PLN.
“Kami bersyukur PLN telah memasang listrik di tempat usaha kami. Pengolahan kopra tidak perlu dijemur matahari lagi, langsung menggunakan pemanas menggunakan mesin bertenaga listrik. Kemudian dihaluskan dan diperas minyaknya sampai dapat minyak mentah yang diuapkan lagi agar jenih hingga sampai kemasan,” aku Bintang
Dia mengakui, sebelumnya pabrik tersebut mengandalkan genset berbahan bakar solar untuk operasional sehari-hari.
“Kami harus menyediakan solar dalam jumlah besar, yang ketersediaannya pun sering kali terbatas. Selain itu, biaya pemeliharaan genset, oli, dan sparepart, serta pembayaran operator genset cukup tinggi. Dengan listrik PLN, kini operasional menjadi lebih praktis, bersih, dan efisien,” tambahnya.
Manager PLN UP3 Masohi, Yohanes Berchman Wawan Dwi P, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya mendukung penggunaan energi bersih, tetapi juga membantu menekan biaya operasional pabrik.
“Dengan beralih dari genset berbahan bakar fosil ke listrik PLN, kami mendukung terciptanya lingkungan yang bebas emisi, bersih, dan hijau. Penggunaan listrik lebih menguntungkan dibandingkan genset yang memerlukan solar dan mengeluarkan emisi yang tidak ramah lingkungan,” jelasnya. (RHM)