ilustrasi

Puluhan Penambang Masih Tertimbun Longsor

17

AMBON, BERITAKOTAAMBON.ID - Diperkirakan korban jiwa akibat longsor yang terjadi di kawasan tambang emas illegal Gunung Botak, Kabupaten Buru, masih akan bertambah.

Sebelumnya diberitakan, akibat longsor yang terjadi dikawasan Gunung Botak, 8 Maret 2025, akhir pekan kemarin, mengakibatkan tujuh penambang illegal meninggal dunia dan sedikitnya enam penambang mengalami luka-luka.

Namun diperkirakan, akibat longsor yang terjadi tersebut masih menyisahkan puluhan penambang illegal yang diduga masih tertimbun material longsoran.

Polres Buru dan SAR Pos Namlea berencana melakukan pencarian terhadap para penambang emas illegal yang diduga masih tertimbun material longsor di kawasan Gunung Botak.

Kapolres Buru, AKBP. Sulastri Sukidjang (tengah)

Kapolres Buru, AKBP. Sulastri Sukidjang, mengatakan, pasca bencana longsor yang merenggut nyawa 7 orang penambang, situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Buru dalam keadaan aman kondusif.

"Sampai saat ini situasi Kamtibmas di wilkum Buru dalam keadaan tertib, aman dan lancar. Dan kami sudah mengamankan dan melakukan olah TKP, serta memasang police line. Kami juga sudah memeriksa para saksi," kata Kapolres, Senin (10/3).

Mengenai dugaan adanya kurang lebih 20 penambang ilegal yang masih terkubur, Kapolres mengaku hingga saat ini pihaknya masih melakukan identifikasi. 

Kapolres juga meminta pihak keluarga yang merasa kehilangan agar dapat melaporkan ke Polres Buru untuk diidentifikasi.

"Dan saya mau sampaikan bahwa saat ini teman-teman dari Basarnas bersama-sama dengan kami akan naik di TKP untuk melakukan pencarian," tambahnya.

Untuk diketahui, bencana tanah longsor terjadi pada Sabtu (8/3) pagi. Longsor terjadi akibat bak penampung air jebol setelah tingginya curah hujan. 

Peristiwa itu menyebabkan 7 orang penambang ilegal ditemukan meninggal dunia tertimbun material longsor. Sementara 6 orang lainnya ditemukan mengalami luka-luka.

Dari 7 korban meninggal dunia, 5 diantaranya merupakan warga Maluku Utara dan telah dievakuasi ke Maluku Utara. Sementara dua korban lainya sudah dimakamkan di TPU Desa Dava.(SAD)