Stok Beras SPHP Aman, Bulog Siap Hadapi Kebutuhan hingga Tahun Depan

193

AMBON, BERITAKOTAAMBON.ID - Perum Bulog Wilayah Maluku dan Maluku Utara memastikan bahwa stok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) aman hingga tahun depan. Hal ini disampaikan langsung oleh Pimpinan Wilayah Bulog Maluku dan Maluku Utara, Rudy Senawi Tahir, dalam keterangan terbarunya.

Menurut Rudy, hingga pertengahan Oktober 2025, total stok beras SPHP yang tersedia di wilayah Maluku mencapai kurang lebih 7.500 ton, sedangkan di Ternate sekitar 2.000 ton. Selain itu, sebanyak 2.500 ton beras masih dalam proses distribusi ke berbagai daerah.

“Untuk SPHP, stok saat ini masih sangat mencukupi. Estimasi kami, stok ini bahkan bisa bertahan hingga dua tahun ke depan,” ungkap Rudy.

Sampai saat ini, realisasi distribusi beras SPHP di wilayah Maluku dan Maluku Utara telah mencapai 13.127 ton. Rinciannya, wilayah Maluku telah menyalurkan sebanyak 6.852 ton, Langgur 3.152 ton, dan Ternate 3.122 ton.

Sementara itu, target distribusi SPHP sepanjang Januari hingga Desember 2025 mencapai 53.266 ton. Dari target tersebut, Maluku mendapatkan alokasi sebesar 21.306 ton, Langgur 15.979 ton, dan Ternate 15.979 ton.

“Dengan capaian 13.127 ton, kita sudah mencapai sekitar 25,25 persen dari target tahunan. Capaian ini juga tergantung pada dinamika pasokan dari luar daerah dan pergerakan pasar,” jelas Rudy.

Ia menambahkan, keberadaan beras dari jalur umum seperti dari Surabaya dan Sulawesi juga memengaruhi distribusi SPHP. Meski demikian, secara keseluruhan pasokan beras ke Maluku relatif lancar dan mencukupi kebutuhan masyarakat.

Lebih lanjut, Rudy mengungkapkan bahwa sebagian besar beras SPHP saat ini berasal dari pengadaan dalam negeri, khususnya dari Pulau Buru, Seram, serta pasokan dari Sulawesi dan Jawa Timur. Sementara untuk stok impor sudah mulai habis dan tidak lagi menjadi andalan utama.

“Kami prioritaskan beras lokal, khususnya dari petani di Pulau Buru dan Seram. Kualitasnya sudah sesuai dengan standar DN, hanya saja masih diperlukan dukungan dari pemerintah dalam hal sarana dan prasarana penggilingan agar kualitas beras bisa lebih baik, bahkan bisa bersaing dengan kualitas premium,” ujarnya.

Bulog juga memastikan distribusi beras SPHP dilakukan melalui berbagai saluran. Selain jaringan RPK (Rumah Pangan Kita), distribusi juga dilakukan lewat program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bekerja sama dengan Satgas Pangan, TNI-Polri, serta Dinas Ketahanan Pangan di berbagai daerah.

Rudy berharap, selain dari sisi distribusi, pemerintah daerah juga dapat memperkuat sektor pertanian lokal, terutama dalam hal pengairan, pasca panen, dan dukungan terhadap mitra tani agar kualitas produksi beras semakin meningkat.

“Kami di Bulog siap menjalankan tugas distribusi dan menjaga ketersediaan. Tapi untuk kualitas, kita perlu kerja sama semua pihak, terutama dukungan pemerintah dalam hal peningkatan infrastruktur pertanian,” tutup Rudy.(RHM)